STRATEGI POLITIK PASANGAN TJHAI CHUI MIE DAN H. IRWAN DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA SINGKAWANG TAHUN 2017

Hairil Anwar

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi politik pasangan Tjhai Chui Mie dan H. Irwan dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Singkawang Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi politik yang  berhasil mengantarkan  pasangan  calon Tjhai Chui Mie dan H. Irwan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Singkawang Tahun 2017 adalah strategi ofensif (menyerang),  melalui strategi perluasan pasar dilakukan dengan menjual figur atau sosok calon kepada masyarakat secara lebih mendalam, melakukan kampanye dialogis, melakukan sosialisasi secara door to door  kepada pemilih setia maupun pemilih yang mengambang, menawarkan kartu pintar (Kartu Singkawang Pintar, Kartu Singkawang Sehat, Kartu Petani Sejahtera, dan Kartu Nelayan Sejahtera), menempatkan sebanyak 7  (tujuh) orang  saksi disetiap TPS dengan  atribut baju bercirikan khas tim supaya dikenal pemilih, melakukan strategi mendompleng nama masyarakat yang ditokohkan di daerah yang menjadi basis massa, mengkampanyekan calon melalui berbagai media, cetak, audio visual serta  sosial media, menggunakan jargon “CHAIR”,. Strategi menembus pasar,  melakukan perubahan paradigma pada pemerintahan baru yang akan dipimpin, memprioritaskan pelayanan air bersih, membangun rumah rakyat, menata pasar, menjadikan Singkawang sebagai kota tujuan wisata dengan memperbanyak event-event, dan membenahi taman-taman kota. Strategi defensif (bertahan), terkait dengan strategi mempertahankan pasar, figur atau sosok calon yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah modal utama dalam mempertahankan pasar atau pemilih. Calon juga didukung oleh 3 (tiga) partai besar, yaitu PDIP, Demokrat dan Hanura yang memiliki basis massa pendukung,  strategi calon  untuk menangkal isu-isu negatif seperti isu PKI, dan isu tentang FPI (Front Pembela Islam) adalah, calon beserta tim sukses melakukan kampanye dialogis, berkaitan dengan isu Surat Al-Maidah, (“jangan memilih pemimpin kafir”) yaitu melakukan dialog mengundang Kyai, para tokoh dan masyarakat. Strategi lainnya, mendiamkan atau tidak menggubris isu-isu yang muncul, terkait isu negatif bekerjasama dengan tim IT (information and tecknology) dengan menyebarkan berita-berita yang positip dan bersahabat tentang calon.


Full Text:

PDF 47-60


DOI: http://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi.v23i1.2447

Article Metrics

Abstract view : 1914 times
PDF 47-60 - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.

View My Stats 

 

INDEXING