Pola Akomodasi Sosial Antar Kelompok Etnik Pada Masyarakat Multikultural Di Mempawah
Abstract
Pasca konflik etnik di Sambas masih menyisakan konflik yang bersifat tertutup (latent). Hal itu ditandai oleh masih belum adanya kata damai diantara kedua kelompok etnik yang berkonflik dan belum dapat kembalinya warga etnik Madura ke kampung halamannya di wilayah Kabupaten Sambas. Penelitian ini fokus pada Pola Akomodasi Sosial di antara kelompok etnik Melayu, Madura dan Tionghoa (Cina). Akomodasi ini penting karena tanpa akomodasi kelompok etnik yang berbeda tidak mungkin hidup bersama. Pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana pola akomodasi antar kelompok etnik dalam interaksi sosial?”. Metode penelitian yang digunakan adalah paradigma kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan (metode deskriptif) pola akomodasi ketiga kelompok etnik tersebut. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pola-pola akomodasi yang diterapkan adalah melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama dan budaya, pemahaman dan pemaknaan budaya dan stereotip terhadap masing-masing etnik, serta melaksanakan strategi akomodasi seperti: konsensus (musyawarah), penegakan hukum positif (adjusdication), toleransi (tolerance). Untuk itu kondisi yang telah tercipta ini perlu dibina secara terus menerus melalui berbagai kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang relevan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah.
Kata Kunci : Akomodasi, Etnik, Multikultural, Toleransi .
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi.v19i02.463
Article Metrics
Abstract view : 1544 timesPDF - 15 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.
INDEXING