Revitalisasi Jati Diri Masyarakat Melayu

- Jumadi

Abstract


Di tengah masyarakat yang hidup dalam era globalisasi, keterbukaan untuk menerima berbagai nilai- nilai baru sebagai sebuah keniscayaan, karena tidak mungkin sebuah masyarakat akan bisa eksis manakala menutup diri secara eksklusif. Masyarakat Melayu sejak dahulu telah diceritakan sebagai komunitas yang sangat terbuka dan mudah untuk selalu membuka diri terhadap sesuatu yang bisa membawa kemajuan hidup masyarakatnya. Kegemilangan tamadun Melayu yang dibangun oleh masyarakat terdahulu, tidak lepas dari kemampuan mereka berinteraksi dengan dunia luar. Orang Melayu sejak dulu memahami bahwa keterbukaan merupakan mata hati dari tamadun. Perubahan demi perubahan memberi kesan yang amat mendalam dalam nilai-nilai budaya masyarakat Melayu. Jati diri Melayu adalah merupakan asas kepada pembentukan kepribadian untuk membina pribadi Melayu yang baik, beragama, berakhlak dan berbudi perkerti mulia. jati diri Melayu ditakrifkan dan berdiri diatas dua asas utama yaitu agama dan budaya. Tulisan ini coba mengingatkan kembali, bahwa di tengah- tengah “perkampungan sejagad” ada sebuah “perkampungan Melayu” yang patut dibanggakan dan jadikan sebagai pengatur irama dan rentak sosial masyarakat Melayu yang sudah terreduksi oleh pengaruh negatif dari kebudayaan perkampungan sejagad tersebut. Untuk itu, dalam tulisan ini dibahas masalah inklusivitas masyarakat Melayu dan keunggulan karakter peribadi Melayu. 

Kata Kunci: Revitalisasi dan Jati diri 



Full Text:

PDF

References


Fukuyama, Francis (penerj: Mohammad Husein amrullah), 1992, The End of History and The Last Man (judul terjemahan: Kemenangan kapitalisme dan demokrasi liberal), Yogyakarta: Penerbit Qalam.

Fang Yock, Liaw. 2011. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta

Fatmawati, 2008. Budaya Keusahawanan Orang Melayu Pontianak, Kalimantan

Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 19. No.1, Juni 2014 ISSN 2442-3424 Barat . Borneo Research Journal, volume

December 2008: 10-11

Kling, Zainal, 2008. Minda Melayu-Suatu Tafsiran. Dalam Anwar Ridhwan (edit). 2008. Minda Melayu. Dewan Bahasa dan Pustaka Kuala Lumpur.

Koharuddin, Mohd, 2005. Peradaban Melayu. Universiti Teknologi Malaysia. Skudai. Johor Darul Ta’zim.

Karl R. Popper, Karl. 2008. Masyarakat Terbuka dan Musuh-Musuhnya, terj. Uzair Fauzan Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mohammad Anwar Omar Din (editor), 2004.

Dinamika Bangsa Melayu Menongkah Arus Globalisasi. Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi.

Ohmae, Kenichi. 1995. The End of The Nation State . The Rise of The Regional Economies. NewYork: The Free Press.

Tenas Effendy.2005. Melayu Masyarakat Terbuka. Pusat Maklumat Kebudayaan Melayu Pulau Penyengat Inderasakti.

Noriah Muhammad. 2005. Hang Tuah- Keunggulan Peribadi Melayu. Makalah Seminar Hang Tuah- Wira Alam Melayu, 25 Mei 2005 Melaka.




DOI: http://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi.v19i01.926

Article Metrics

Abstract view : 7948 times
PDF - 36 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.

View My Stats 

 

INDEXING