DUKUN BERANAK DI DESA EMPANGAU KECAMATAN BUNUT HILIR KABUPATEN KAPUAS HULU (KAJIAN ANTROPOLOGI KESEHATAN)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi dimasyarakat yang penduduknya lebih memilih melahirkan ke dukun beranak dibandingkan ke bidan desa. Penelitian ini bertujuan (1)Mendeskripsikan asal usul profesi sebagai dukun beranak, (2) Mendeskripsikan prosesi pertolongan pada masa kehamilan sampai pasca melahirkan, (3) Mengungkapkan alasan-alasan masyarakat masih percaya kepada dukun beranak dalam membentu proses persalinan. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori strukturalism dari A.R. Radcliffe-Brown dan teori Evolusi atau Hukum Tiga Tingkatan oleh Auguste Comte yang beranggapan bahwa dunia maupun segala aspeknya akan melalui tiga tahapan yaitu tahap Teologis, tahap Metafisik dan Positivistik. Hasil penelitian ini adalah penyebab tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dukun beranak di desa Empangau yaitu,  masyarakat memiliki keyakinan yang tinggi terhadap keahlian yang dimiliki dukun beranak dalam membantu proses persalinan dan juga ditambah dengan kenyataan bahwa dukun beranak merupakan warga asli desa Empangau, dan yang terakhir sebagian besar masyarakat di desa ini masih menyukai pengobatan secara non-medis (tradisional) dalam hal pengobatan sakit dan melahirkan. Faktor yang menyebabkan masyarakat lebih memilih melahirkan ke dukun beranak yaitu, faktor Ekonomi, Kedekatan Emosional, dan Tindakan Tradisonal. Hal ini senada dengan teori strukturalism dan teori Evolusi, masyarakat di desa Empangau ternyata masih berada pada tahap Teologis karena sebagian besar masyarakat masih percaya terhadap kekuatan adikodrati seperti paranormal atau dukun terutama dalam pertolongan persalinan dan masing-maing struktur memeliki pungsinya masing-masing.

Kata Kunci : Dukun Beranak, persalinan.