OPINI MASYARAKAT KOTA PONTIANAK MENGENAI SISTEM ZONASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN AJARAN 2019/2020

Abstract

Pada tahun 2019, Kemendikbud menerapkan sistem zonasi secara menyeluruh. Akan tetapi penerapan tersebut menimbulkan pro dan kontra dari para orang tua karena banyak dari mereka tidak bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah karena terkendala jarak. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menganalisis opini masyarakat Kota Pontianak khususnya bagi orang tua calon siswa baru mengenai sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori kesenjangan pengetahuan dari Tichenor Donue, dan Olien (1970:169) dengan memperhatikan 5 aspek dalam teori tersebut yakni keterampilan komunikasi, jumlah informasi, status sosial ekonomi, penerimaan daya ingat selektif, media massa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan yang diambil adalah orang tua yang tinggal di Kecamatan Pontianak Timur yang ingin memasukkan anaknya ke sekolah menengah atas (SMA) dengan memilih 3 orang yang berstatus sosial ekonomi rendah dan 3 orang berstatus sosial ekonomi tinggi. Dalam pemilihan informan, digunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan banyaknya informasi yang masuk maupun yang diolah oleh para informan. Informan berstatus sosial ekonomi rendah cenderung acuh tak acuh dengan informasi yang ada sehingga informasi yang didapat simpang siur sehingga opini yang dikeluarkan banyak salah paham. Sedangkan informan berstatus sosial ekonomi tinggi cukup aktif dan sangat antusias terhadap informasi mengenai sistem zonasi penerimaan peserta didik baru sehingga informasi yang didapat akurat dan opini yang dikeluarkan dan dibincangkan kepada orang lain sesuai dengan apa yang ada di lapangan.

Kata Kunci : Opini Masyarakat, Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru, Teori Kesenjangan Pengetahuan

In 2019, the Ministry of Education and Culture implemented a comprehensive zoning system. However, this implementation raised the pros and cons from parents because many of them could not enroll their children in school due to distance constraints. The writing of this undergraduate thesis aims to analyze the opinion of the people of Pontianak City, especially parents of prospective new students regarding the zoning system for new student admissions (PPDB) for the 2019/2020 academic year. The theory used to analyze is the knowledge gap theory of Tichenor Donue and Olien (1970: 169) by paying attention to 5 aspects in the theory, namely communication skills, amount of information, socioeconomic status, selective memory acceptance, mass media. This type of research is a descriptive study with a qualitative approach. The informants were parents living in East Pontianak Sub-District who wanted to enroll their children to high schools (SMA) by choosing 3 informants with low socioeconomic status and 3 with high socioeconomic status. In selecting the informants, a purposive sampling technique was used. The results of this study showed that there were differences in the amount of information received and processed by the informants. The informants with low socioeconomic status tended to be indifferent to existing information so that the information obtained was confusing so that the opinions expressed were misunderstood. Meanwhile, the informants with high socioeconomic status were quite active and very enthusiastic about the information regarding the zoning system for the admission of new students so that the information obtained was accurate and the opinions expressed and discussed with others were in accordance with the reality.

Keywords: Public Opinion, New Student Admission Zoning System, Knowledge Gap Theory