IMPLEMENTASI KEBIJAKAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI KOTA PONTIANAK

Abstract

Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan kebijakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kota Pontianak, sehingga penulis dapat mengetahui apa saja faktor penghambat pada kebijakan QRIS dan bagaimana perkembangan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku Usaha Nikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai implementor kebijakan QRIS.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penentuan subjek dilakukan dengan cluster area dan dianalisis menggunakan teori Edward III yang berasumsi pada komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari lima ribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pontianak belum bergabung sebagai merchant QRIS. Masyarakat masih memilih penggunaan uang tunai sebagai transaksi pembayaran, masih banyaknya pedagang atau pelaku usaha yang belum memiliki smart phone sebagai infrastruktur penggunaan QRIS. Bahkan, pelaku UMKM banyak yang belum mengerti sistem penggunaan dan manfaat dari adanya transaksi pembayaran digital QRIS. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa butuhnya ditingkatkan sosialisasi dan edukasi yang harus diberikan implementor yakni Bank Indonesia agar pelaku UMKM sadar akan perkembangan era digital yang sudah mengharuskan untuk bersaing di dunia perdagangan sehingga dapat memulihkan perekonomian daerah dan Negara. Selain, itu implementor juga harus kerja sama yang baik dengan pemerintah Kota Pontianak khususnya Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan untuk memaksimalkan kebijakan transaksi digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Di Kota Pontianak.

Kata Kunci : Implementor, Bank Indonesia, era digital.