Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Lahan Basah dan Lahan Kering di Kawasan Perbatasan, (Studi di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang)

Nurfitri Nugrahaningsih, Deni Darmawan

Abstract


Pemanfaatan lahan basah dan lahan kering oleh masyarakat perbatasan sangat dipengaruhi oleh persepsi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat atas pemanfaatan lahan basah dan lahankeringdiJagoiBabangKabupatenBengkayang,karena pemanfaatanlahantersebutberdampakpadapeningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat memelihara keseimbangan ekosistem maupun lingkungan sosial. Penelitian ini dilakukan dengan Metode Kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Lokasi penelitian pada dua Desa di Kecamatan Jagoi Babang, sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional; lokasi prioritas 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan persepsi dalam masyarakat perbatasan tentang pemanfaatan lahan. Kesenjangan persepsi ini disebabkan oleh kesenjangan status sosial, tingkat pendidikan dan kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pentingnya pemanfaatan lahan. 

Kata Kunci:
Persepsi Masyarakat – Lahan Basah dan Lahan Kering – Kawasan Perbatasan 



Full Text:

PDF

References


Badan Nasional Pengelola Perbatasan– RI. 2010. Grand Design Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan Di Indonesia Tahun 2011–2025. http://potensiperbatasan.info. Diunduh pada 2 Mei 2013.

Bappenas. 2010. Buku Rinci Rencana Induk

Pengelolaan Perbatasan Negara. http://batas.bappenas.go.id/ diunduh pada 2 Mei 2013.

Bappenas. 2010. Profil Wilayah Perbatasan Negara Di Provinsi Kalimantan Barat. http://batas.bappenas.go.id/ diunduh pada 2 Mei 2013.

Bappenas. Profil Wilayah Perbatasan Negara Kabupaten Bengkayang Provinsi

Kalimantan Barat. http://batas.bappenas.go.id/ diunduh pada 2 Mei 2013.

Creswell, John W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches. USA: Sage Publications Ltd.

Diana, 2007. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan Eksisting dan Optimasi Penggunaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Usaha Tani Tanaman pangan di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Pontianak. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Daryono, H. 2000. Kondisi Setelah Penebangan dan Pemilihan Jenis Pohon yang Sesuai Untuk Rehabilitasi dan Pengembangan Hutan Tanaman di Lahan Rawa Rambut dan Ekspose Hasil Penelitian di Hutan Lahan Basah. BTR.Banjarbaru. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam.Bogor.

Departemen Kehutanan. 2005. Pembangunan Hutan Tanaman di Lahan Gambut.Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan. Seminar Pembangunan HTI di Lahan Gambut. Tantangan dan Realitas. Hal 3-4. Bogor, 14 September. 2005.

Diemont, W.H., Nabuurs, G.J., Rieley, J.O., and Rijksen, H.D. 1997. Climate Change and Managemnet of Tropical Peatlands as a Carbon Reservoir. In Biodiversity and Sustainability of Tropical Peatlands.(Eds J.O Rieley and S.E. Page) Samara Publishing. Cardigan,UK. Pp. 363-368.

ESRI, 1990. Understanding GIS: The Arc/Info Method Environmental System research Institute, Redlands, CA. USA.

Hidyat, A. dan A.Mulyani, 2002. Lahan kering untuk pertanian.hlm. 1-34 dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian.

Harihanto. 2001. Persepsi, Sikap, danPerilaku Masyarakat terhadap Air Sungai:KasusProgram Kali Bersih di Kaligareng, Jawa Tengah [tesis] . Bogor: Program Pascasarjana, InstitutPertanian Bogor.

Mulyani, A.2006. Potensi Lahan Kering Masam untuk Pengembangan Pertanian. Bogor: Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 28, No. 2, 2006.

Muchtar, T. 1998. Hubungan Karakteristik Elit Formal dan Elit Informal Desa Dengan Persepsi dan Tingkat Partisipasi Mereka dalam Program P3DTdi Kabupaten Sukabumi [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Notohadiprawira,T. 1997. Twenty-Five years Experience in Peatland for Developmentand For Agriculture in Indonesia. In Biodiversity and Sustainability of Tropical Peatlands (Eds Riely ,JO and S.E Page ). Samara Publishing.Ltd. pp 301-309.

Nugroho, Budi, Triangulasi Pada

penelitian Kualitatif. http://www.pdii.lipi.go.id/read/2013/04/04 /triangulasi-pada-penelitian-

kualitatif.html. Diunduh pada 19

Agustus 2014

ODAS, 2011. Pengelolaan Lahan Basah

Berbasis Masyarakat Yang Berkelanjutan Dalam Kerangka Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Kalimantan Barat. http://forestclimatecenter.org. diunduh pada 2 Mei 2013.

Pemda Kalbar. Potensi Pengembangan Jagung di Kalimantan Barat. http://regionalinvestment.bkpm.go.id/ diunduh pada 2 Mei 2013.

Page SE, and J.O. Rieley. 1998. “Tropical Peatlands : a Rieview of Their Natural Resources Functions with Particular Reference to Southeast Asia”. International Peat Jurnal

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 14/Permentan/PL.110/2/2009. Tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut Untuk Budidaya Kelapa Sawit.

Prentice, C. 1990. Environmental Action Plan For The North Selangor Peat Swamp Forest . Asian Wetland Bureau/WWF Malaysia, Kuala Lumpur. Malaysia.

Riadi,M.2012. Teori Persepsi. KajianPustaka: http://kajianpustaka.com; diunduh pada 2 Mei,2013.

Sarwono. S. W. 2002. Psikologi Sosial Individu danTeori Psikologi Sosial. Balai Pustaka. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26418%2Fproyeksi.v20i01.915

Article Metrics

Abstract view : 4161 times
PDF - 88 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License.

View My Stats 

 

INDEXING