PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN AUSTRALIA OPERATION SOVEREIGN BORDERS SERTA PELANGGARAN PRINSIP NON-REFOULEMENT DALAM MENANGGULANGI PEOPLE SMUGGLING 2013-2016
Abstract
Penelitian ini memuat mengenai pengambilan kebijakan Operation Sovereign Borders dalam menanggulangi people smuggling di Australia. OSB merupakan kebijakan yang di gagas oleh Tonny Abbot tepatnya pada tahun 2013. Kebijakan tersebut bersifat unilateral atau mementingkan kepentingan Negara Australia saja tanpa mementingkan kepentingan aktor lain seperti pencari suaka, pengungsi dan negara transit. Negara Australia adalah negara yang ikut serta dalam menandatangani Konvensi 1951 dan Protokol 1967 yang berisikan mengenai perlindungan kepada para pengungsi dan pencari suaka, akan tetapi semua itu berbanding terbalik dengan perilaku Australia dalam kebijakan OSB. Pemulangan terhadap para pengungsi dan pencari suaka merupakan pelanggaran prinsip non- refoulement dalam Konvensi tersebut oleh Australia dalam kebijakan OSB. Australia memulangkan kembali kapal-kapal serta penumpangnya kembali ke negara asalnya atau negara transit. Hal tersebut tentunya melanggar hukum kebiasaan internasional dalam peranannya sebagai penandatanggan Konvensi 1951 dan Protokol 1967. Oleh sebab itu, penelitian ini berfokus pada proses pengambilan kebijakan OSB, yang juga bertentangan dengan peranan Australia sebagai penandatangan Konvensi 1951 dan Protokol 1967. Penulisan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang didukung dengan metode kualitatif. Penulis menggunakan teori Rational Choice dari Walt yang mengacu pada 3 prinsip utama yaitu Product of Choices Made by Unitary Actors, Preference dan Subjective Expected Utility yang didukung dengan konsep politik luar negeri. Pemerintah Australia merupakan subjek utama dalam penelitian ini dan kebijakan OSB adalah objeknya. Australia melihat suatu ancaman dari tingginya angka people smuggling yang masuk ke negaranya, sehingga menyebabkan pengambilan kebijakan OSB. Pada dasarnya kebijakan OSB merupakan suatu cara Australia dalam menjaga kedaulatan negaranya meskipun bersifat unilateral.
Kata kunci: (Pencari Suaka, Pengungsi, Kebijakan Operation Sovereign Borders, Konvensi 1951 dan Protokol 1967.)
Full Text:
PDFReferences
Buku
Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar
Dalam Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ghaus, Gerald F & Chandran Kukathas
. 2012. Handbook Teori Politik. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Harahap, Nursapia. Penelitian Kualitatif. Sumatera Utara: Wal ashri Publishing.
Jackson, Robert dan George Sorenson. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Jemadu, Aleksius. 2014. Politik Global Dalam Teori dan Praktik Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mansbach, Richard W & Kristen L. Rafferty. 2012. Introduction to Global Politics. Bandung: Nusa Media.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Samsu. 2017. Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Teori kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, Serta Research & Development). Jambi:
Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA).
Sitepu, P Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wittek, Rafael. 2013. STheory. Netherland: University of Groningen.
Makalah, Skripsi, Tesis, Laporan Penelitian
Aizzana. Mabrurona. 2020. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Operation Sovereign Borders Australia Terhadap Pencari Suaka Tahun 2013.” Skripsi Universitas Brawijaya Malang.
“Kebijakan Australia Mengenai Para Pencari Suaka (Asylum Seekers) Berupa Pacific Solution dan Operation Sovereign Borders (OSB).” Skripsi Universitas Udayana.
Syarnubi. Kenn Lazuardhi. 2014. “Penyeludupan Manusia yang Dilakukan oleh Sindikat Internasional di Jakarta.” Skripsi Universitas Indonesia.
Jurnal
Akbar, Rahmat. 2016. Dampak Kebijakan Australia Terkait Isu Pencari Suaka Terhadap Hubungan Bilateral Australia-Indonesia (2013-2015). Jurnal Hubungan Internasional Universitas Komputer
: Bandung Vol. 3 No.2.
Anggriawan, Danang Fery. 2016.
Pelanggaran Prinsip Non-
Refoulement Terhadap Pengungsi dan Pencari Suaka pada Kebijakan Operation Sovereign Borders Serta Implikasinya Bagi Indonesia Sebagai Negara Transit. Journal of International Relations Universitas Diponegoro Vol.2 No.4 .
Ardianti. 2015. Kebijakan Australia dalam Menangani Imigran Ilegal Dibawah Kepemimpinan Perdana Menteri Tony Abbott Tahun 2013. Jurnal Universitas Riau. JOM FISIP, Vol.2 No.2 Oktober 2015.
Arjawa, Suka. 2014. Global & Strategis (Pilihan Rasional di Balik Pembebasan Corby). Jurnal Universitas Udayana. Vol.8 No.1 September 2014.
Christianti, Diajeng Wulan. 2016. Analisa Kejahatan Penyeludupan Manusia Berdasarkan Smugglings of Migrants Protocol ditinjau dari Perspektif Perlindungan Pencari Suaka. Journal of Universitas Padjajaran.
Ernawati, Ninin. 2019. Nation State: Journal of International Studies. Jurnal Hukum Universitas Padjajaran Vol.6 No.2.
Handayani, Dwi Wahyu dkk. 2019. Penanganan Penyelundupan Manusia di Wilayah Pesisir Provinsi Lampung. Andalas Journal of International Studies, Vol. 8 No. 1.
Maing, Skolastika Genapang. 2020. Dilema Tata Kelola Pengungsi Global: Penanganan Ilegal Maritime Arrivals (IMA) di Australia. Nation State: Journal of International Studies Vol.3 No.2.
Maing, Skolastika & Elfan Kukab. 2020. Dilema Politik Luar Negeri Australia dalam Penanganan
Pengungsi dan Pencari Suaka. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol.8 No.1.
Oppenheimer, Joe A. 2008. Rational choice Theory. The Sage Encyclopedia of Political Theory University of Maryland.
Prabaningtyas, R.Aj Rizka Fiani. 2015. Dampak Kebijakan Ilegal Maritime Arrivals (Ima) Australia Terhadap Hubungan Australia-Indonesia Kontemporer. Jurnal Penelitian Politik, Vol.12 No.1.
Prastya, Andhika Bayu & Sri Yuniati. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Australia Terhadap Imigran Gelap Pada Masa Pemerintahan Partai Buruh Australia. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional. Universitas Jember 2015, XII (1):
-15.
Ramadhani, Muhammad Andreas. 2020. Kebijakan Australia dalam Menangani Gelombang Pengungsi dan Pencari Suaka di Era Kepemimpinan Kevin Rudd. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sulawesi Barat Vol.
No.1.
Razak, Fakhrul Rizal. 2018. Kebijakan Unilateral Penanganan Imigran Ilegal Australia Pasca Pemilihan Umum Australia Tahun 2013. Jurnal Politik Internasional Universitas Indonesia Vol.20 No.2.
Santoso, Ismail Adi. 2020. Analisis Kebijakan Luar Negeri Australia Di Era Pemerintahan PM Tony Abbott. Global Insight Journal. UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Vol.5 No.2.
Saragih, Hendra Maujana & Hasta Aisyah Trida Pramita. 2020. “Implikasi
Kebijakan Australia Operation Sovereign Borders Dalam Kerjasama Pertahanan- Keamanan Indonesia Dan Australia (2013-2018)”. Jurnal Ilmiah Nasional Universitas Nasional (UNAS) Jakarta Vol.5 No.10.
Yuliani, Wiwin. 2018. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Quanta Vol.2 No.2.
Walt, Stephen M. 1999. Rigor or Rigor Mortis?: Rational choice and Security Studies. The MIT Press Vo.23 No.4 Spring 1999.
Laman (Website) / Internet
ABC News (Australian Broadcasting Corporation). 2020. “Operation Sovereign Borders-The First Six Months.” Diakses 11 April 2021.https://www.asyluminsight.co m/operation-sovereign- borders#.YH8N9Z_is2w.
Australian Federal Police (AFP). “Why People smuggling Threatens All Australians.” Diakses 15 Mei 2020.
https://www.afp.gov.au/what-we- do/crime-types/people-smuggling.
Asylum Seeker Resource Centre. 2013. “Operation Sovereign Borders.”Diakses 1 April 2021. www.asrc.org.au/wp-content.
Australian Government. “Operation Sovereign Borders (Australia’s Borders are Closed to Ilegal Migration.” Diakes 21 Mei 2021. https://osb.homeaffairs.gov.au/.
Amnesty International. 24-01-2021. “What’s The Difference of A
Refugee and An
Asylum Seeker?.” Diakses 23 April 2021.
www.amnesty.org.au/refugee- and-an-asylum-seeker-difference/.
Amnesty International. “Who We Are.” Diakses 23 April 2021. https://www.amnesty.org/en/who- we-are/
Amnesty International. 2015. “Australia: Damning evidence of officials' involvement in transnational crime uncovered.” Diakses 23 April 2021.https://www.amnesty.org/en/l atest/ news/2015/10/australia- damning- evidence-of- officials-involvement-in- transnational-crime-uncovered/.
Asylum Insigth. 2014. “Operation Sovereign Borders.” Diakses 10 April 2021. https://www.asyluminsight.com/op eration-sovereign- borders#.YH8N9Z_is2w.
Australia Government, Department of Defense. 2015. “Defence cooperation Program.” Diakses 15 Mei 2021.
https://www.defence.gov.au/annual reports/15-16/Features/20- DefenceCooperation.asp.
Australian Government. “About Australia.” Diakses 30 Maret 2021.
https://info.australia.gov.au/about- australia/our-country.
Elsam. “Perlindungan Pengungsi (Refugee) Menurut Hukum Internasional.” Diakses 17 Januari 2021.
www.referensi.elsam.or.id/2014/10
/perlindungan- pengungsi-refugee- menurut-hukum-internasional/.
Federasi Australia. “Sistem Politik Australia.” Diakses 1 April 2021.
www.abc.net.au/ra/federasi/tema1/ aus_pol_chart.pdf.
Ibtimes. 2014. "Australia: Contoversial ‘No Way’ Anti-Immigration Advert Spark Outrage.” Diakses 25 Mei 2021.
https://www.ibtimes.co.uk/australia
- controversial-no-way- anti- immigration-advert-sparks- outrage-1470023.
NDTV. 2015. “Amnesty International Blasts Australia's 'Lawless' Boat people Policy.” https://www.ndtv.com/world- news/amnesty-international-blasts- australias-lawless-boatpeople- policy-1237583.
Parliament of Australia. 2017. “Defence cooperation with Myanmar— Australia and other countries: a quick guide.” Diakses 15 Mei 2021.
https://www.aph.gov.au/About_Parli ament/Parliamentary_Departments/P arliamentary_Library/pubs/rp/rp171 8/Quick_Guides/Myanmar.
Parliament of Australia. 2012. “The ‘Pacific Solution’ revisited: a statistical guide to the asylum seeker caseloads on Nauru and Manus Island.” Diakses 17 Agustus2021.https://www.aph.gov. au/About_Parliament/Parliamentar y_Departments/Pa rliamentary_Library/pubs/BN/2012 2013/PacificSolution#_Toc334509 636.
Refugee Council. 2021. “The Truth About Asylum. ”www.refugeecouncil.org. uk/information/refugee-asylum- facts/the-truth-about-asylum/.
Refugee Council of Australia. 2010.
“Australia’s Offshore Processing Regime: The Facts.” Diakses 19 April 2021.
https://www.refugeecouncil.org.au/ offshore-processing- facts/#:~:text=Offshore%20process ing%20is%20when%20Australia% 20s ends%20people%20to,2008%2C% 20but%20began%20doing%20this
%20 again%20in%202012.
The Guardian News. “Scott Morrison calls renewed asylum seeker burning claims ‘baseless.” Diakses 24 April 2021.
https://www.theguardian.com/worl d/2014/mar/25/scott-morrison- calls- renewed-asylum-seeker- burning-claims-baseless.
The Conversation. 2015. “Amnesty accuses Australia of violating
international law – but any prosecutions are unlikely.” Diakses 24 April 2021. https://theconversation.com/amnest y-accuses-australia-of-violating- international-law-but-any- prosecutions-are-unlikely-49902.
UNHCR. “The 1951 Refugee Convention.” Diakses Pada 20 April 2021. https://www.unhcr.org/asia/1951- refugee- convention.html?query=convention
%201951
UNSW Sydney. “Australia’s Refugee Policy.” Diakses 10 April 2021. https://www.kaldorcentre.unsw.edu
.au/publication/australias-refugee- policy-overview.
Article Metrics
Abstract view : 806 timesPDF - 806 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Wakil Pemimpin Umum
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Dewan Penyunting Kehormatan
Dr.H,Martoyo, MA, Dr.Herlan, M.Si, Dr.Dedi Kusnadi, M.Si, Drs.Sabran Achyar, M.Si, Prof.Dr. Sy. Ibrahim Alqadrie, Prof. Dr. A B Tangdililing, M.A., Prof. Dr. Arkanudin, M.Si, Prof. Dr. Redatin Parwadi, M.A, Dr.Lukman Jafar, M.Si, Drs.Sukamto,M.Si, Dr.Hj.Hardilina,M.Si, Dr.H.Mochtaria M.Noh, M.Si, Dr.Ngusmanto (Scopus ID: 57191224744)
Dewan Penyunting (Editorial Board)
Dr.Ira Patriani, Dr.Rusdiono, M.Si, Dra.Kartika Ningtyas, M.Si, Drs.Asmadi, M.Si, Bima Sujendra, M.Si, Dewi Utami, M.Si, Ully Nuzullian, M.Si, Dr.Hasanah, Dr.Ema Rahmaniah, Dr.Sri Maryuni, M.Si, Dr.Nurfitri Nugrahaningsih, M.Si, Dra.Yulianti, M.Si, Dra.Syarmiati, M.Si, Dr.Pardi, M.Si, Dr.Indah Listyaningrum,M.Si, Viza Juliansyah, S.Sos., M.A.