KONFLIK ORGANISASI PARTAI GOLKAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KOMUNIKASI POLITIK DALAM PELAKSANAAN KEPUTUSAN PARTAI (Studi Kasus DPD Partai Golkar Kota Pontianak)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari konflik organisasi Partai Golkar terhadap komunikasi politik yang terjadi di DPD Partai Golkar Kota Pontianaktahun 2014.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian ini deskritif.Penelitian ini menjelaskan beberapa hal yang meliputi Komunikator Politik, Pesan Politik, Saluran atau Media Politik, Target dan Sasaran serta Efek Komunikasi Politik.Hasil penelitian ini menemukan bahwa konflik internal Partai Golkar berimplikasi pada komunikasi politik DPD Partai Golkar kota Pontianak.Pertama, pada aspek komunikator politik telah terjadi dua komunikator yaitu pihak Aburizal Bakrie dan Pihak Agung Laksono.Kedua, pada aspek pesan politik terjadi dua informasi yang berbeda namun dianggap sah oleh kedua pihak.Ketiga, pada aspek saluran atau media Politik yang digunakan dalam menerima pesan yang dianggap sah baik itu surat edaran Partai maupun keputusan Menteri Hukum dan HAM. Keempat, pada aspek target dan sasaran adalah menentukan kepengurusan yang dianggap sah, dengan ini ada yang berpihak pada Aburizal Bakrie dan pada Agung Laksono.Kelima, pada aspek efek komunikasi politik telah terjadi konflik Golkar dipusat yang berdampak pada kepengurusan Golkar didaerah, dan dampak ini tidak hanya dirasakan oleh Golkar DPD Kota Pontianak, melainkan hampir seluruh Golkar di wilayah Indonesia mengalami hal yang sama.                                                                                              

Kata-kata Kunci : Partai Golkar, Konflik Organisasi, Komunikasi Politik