PERILAKU PEMILIH GOLONGAN PUTIH PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KALBAR 2012 (Studi di Desa Sarai Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang)

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk mengetahui dan menganalisis tentang perilaku pemilih golongan putih dalam Pemilihan Gubernur Kalbar yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 september 2012 di Desa Sarai. Setelah dilaksanakannya pemilihan, ternyata angka golongan putih cukup tinggi, dari jumlah pemilih tetap Desa Sarai yang berjumlah 563 pemilih, hanya 12 orang pemilih saja yang menggunakan hak pilihnya. Hasil penelitian ini adalah, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya perilaku golongan putih yaitu faktor sosiologis, faktor psikologis, dan faktor rasional yang mengakibatkan angka golongan putih dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah Kalbar dalam hal ini Gubernur dan wakil gubernur di Desa Sarai sangat tinggi. Golongan putih merupakan fenomena yang senantiasa terjadi dalam setiap pemilihan umum baik pemilihan Presiden, Legislatif, Gubernur sampai pemilihan Bupati. Golongan putih selalu eksis dalam setiap pemilihan umum, hal ini dikarenakan sistem demokrasi rakyat diberikan kebebasan untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan khususnya dalam hal memilih kepala negara atau kepala pemerintahan. Jika kekecewaan pemilih terus berlarut-larut dan makin bertambah pada pemilihan Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah maka akan terjadi apatisme mayoritas yang akan membawa golongan putih sebagai pemenang, hal ini akan melemahkan legitimasi kepemimpinan terpilih dan membahayakan kelangsungan pemerintahan yang sukses dan mensejahterakan karna kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan kurang mendapat respon positif dari masyarakat.

Kata-kata Kunci : Perilaku Pemilih, Golongan putih, Pemilihan Kepala Daerah