REPRESENTASI KECANTIKAN DALAM FILM “HUMAN FORM”
Abstract
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan makna dan tanda mengenai representasi kecantikan serta konstruksi realitas sosial yang terdapat pada film berjudul “Human Form”. Fenomena penggambaran perempuan cantik yang ditampilkan oleh media adalah mereka yang berkulit putih, wajah tirus, mata besar dan mulut yang kecil. Ini cukup menarik untuk diteliti mengingat representasi kecantikan yang ditampilkan bukan hanya dipengaruhi oleh media melainkan juga berasal dari lingkungan yang ditempati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes yaitu denotasi, konotasi dan mitos serta teori konstruksi realitas sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi film dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, tuntutan mengenai kecantikan bukan hanya dialami kaum perempuan tetapi juga laki-laki. Kedua, seseorang akan melakukan pengorbanan apapun untuk mendapatkan kehidupan sosial yang lebih baik. Ia akan berusaha menyamakan diri dengan lingkungan sosial yang ia tinggali dengan melakukan pengorbanan. Ketiga, ketika seseorang telah berkorban agar diterima di lingkungan sosialnya maka ia akan merasa bisa menampakkan diri di lingkungan itu, artinya ia menganggap sudah memiliki kepercayaan diri yang telah terbangun melalui pengorbanan tersebut. Keempat, film ini berusaha menampilkan konstruksi kecantikan yang ada di Korea Selatan dengan menampilkannya secara satir, dengan memberikan bukti bahwa ketika konstruksi sudah terbangun maka sulit untuk tidak mengikutinya.
Kata Kunci: Representasi kecantikan, semiotika, konstruksi sosial
The writing of this research aimed to describe the meaning and signs regarding the representation of beauty and the construction of social reality contained in the film entitled Human Form. The phenomenon in the depiction of beautiful women displayed by the media is those with white skin, thin faces, big eyes and small mouths. This was quite interesting to research considering that the representation of beauty that is displayed is not only influenced by the media but also comes from the environment in which it is occupied. This research used descriptive qualitative research method with Roland Barthes' semiotic approach, namely denotation, connotation and myths as well as social reality construction theory. Data collection techniques used film observation and documentation. The results indicate that: Firstly, demands regarding beauty are not only experienced by women but also men. Secondly, someone will make any sacrifice to get a better social life. They will try to identify themselves with the social environment they live in by making sacrifices. Thirdly, when a person has made sacrifices in order to be accepted in htheir social environment, they will feel that they can show themselves in that environment, meaning that they think they already have the confidence that has been built up through this sacrifice. Fourthly, this film tries to show the construction of beauty in South Korea by presenting it satirically, by providing evidence that when the construction has been built it is difficult not to follow it.
Keywords: Representation of beauty, semiotics, social construction
Full Text:
PDFReferences
Atmadja, Nengah Bawa., Luh Putu Sri Ariyani. 2018. SosiologiZ Media, Depok: PT RajaGrafindo Persada
Eriyanto, 2019. Metode Komunikasi Visual. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Danesi, Marcel. 2010. Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.
Indiwan, 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi (Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Nurudin. 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Romli, Khomsahrial. 2016. Komunikasi Massa. Jakarta: PT Gramedia.
Rukajat, Ajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Sobur, Alex. 2015. Analisis Teks Media (Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Solatun, Deddy Mulyana.2007. Metode Penelitian Komunikasi (Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Stanley. 2012. Pengantar Komunikasi Massa (Melek Media & Budaya). Jakarta: Erlangga.
Tilaar, Marta. 2017. Kecantikan Perempuan Timur. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wolf, Naomi. 2002. Mitos Kecantikan. Yogyakarta: Niagara.
Ariani, Meldina. 2014. “Representasi Kecantikan Wanita Dalam Film 200 Pounds Beauty Karya Kim Young Hwa. eJournal imu Komunikasi, 2015, 3 (4): 320- 332. Diakses Maret 8, 2020.
Elita, Dira. 2013. “Mempertanyakan Stereotip Kecantikan (Analisis Semiotikatentang Representasi Kecantikan dalam Film Adaptasi Snow White and the Huntsman (2012) dan Mirror Mirror (2012)”. Jurnal komunikasi, Volume 8,Nomor 1, Oktober 2013. Diakses Maret 17, 2020.
Suhartono, Eva, Marsteffy. 2013. “Analisis DeskriptifPemaknaan Iklan Djarum 76
Versi Wakil Rakyat Di Televisi”. eJournal imu Komunikasi, 2013, 1 (3): 206 217. Diakses Desember 12, 2020.
Jurnal:
Worotitjan, Grace, Hulda. 2014. “Kontruksi Kecantikan Dalam Iklan Kosmetik Wardah”. Jurnal-E Komunikasi vol 2. No.2 tahun 2014. Diakses 8 Maret 2020.
Ahlinanur, Rizki. 2019. “Representasi Cantik Dalam Webtoon”. Skripsi. Lampung Bandar Lampung.
Khulsum, Umi. 2014. “Perspektif Cantik Perempuan Korea Dalam Film Minyeonneun Georowo”. Skripsi. Depok.
Muthmainnah, Andi. 2012. “Konstruksi Realitas Kaum Perempuan Dalam Film 7
Hati 7 Cinta 7 Wanita (Analisis Semiotika Film). Skripsi. Makassar.
Referensi Online:
Cnnindonesia.com. Dilema Beauty 4.0 Saat Standar Cantik Ada di Tangan Netizen. Diakses pada 5 Juni 2020, dari https://www.cnnindonesia.com/gayahidup/201 90216095625-277-369797/dilema-beauty-40-saat-standar-cantikada-di-tangan -netizen
Idntimes.com. 17 Fakta Korea Selatan yang bikin kamu geleng-geleng kepala. Diakses pada 7 Desember 2020,dari https://www.idntimes.com/h pe/fun fact/rully-bunga/17 fakta-korea-selatan-yang bikin-kamu-geleng-geleng kepala/2
Studioantelope.com. Empat Rekomendasi Website Untuk Menonton Film Pendek Terbaik. Diakses pada 7 Juni 2020,dari https://studioantelope.com/ bsite untuk-menonton-film pendek-terbaik/
Tempo.co. Lebih Dari Separuh Perempuan Indonesia Alami Body Shaming. Diakses pada 20 April 2020, dari https://cantik.tempo.co/read/ 304319/lebih-dari separuh-perempuan indonesia-alami-body shaming
Voaindonesia.com. Perempuan Korsel Lawan Tuntutan Standar Kecantikan. Diakses 5 Juni 2020, dari https://www.voaindonesia.c m/a/perempuan-korsel-lawan tuntutan-standarkecantikan/4781230.html
Article Metrics
Abstract view : 3782 timesPDF - 1291 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Pemimpin Umum/Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Wakil Pemimpin Umum
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
Dewan Penyunting Kehormatan
Dr.H,Martoyo, MA, Dr.Herlan, M.Si, Dr.Dedi Kusnadi, M.Si, Drs.Sabran Achyar, M.Si, Prof.Dr. Sy. Ibrahim Alqadrie, Prof. Dr. A B Tangdililing, M.A., Prof. Dr. Arkanudin, M.Si, Prof. Dr. Redatin Parwadi, M.A, Dr.Lukman Jafar, M.Si, Drs.Sukamto,M.Si, Dr.Hj.Hardilina,M.Si, Dr.H.Mochtaria M.Noh, M.Si, Dr.Ngusmanto (Scopus ID: 57191224744)
Dewan Penyunting (Editorial Board)
Dr.Ira Patriani, Dr.Rusdiono, M.Si, Dra.Kartika Ningtyas, M.Si, Drs.Asmadi, M.Si, Bima Sujendra, M.Si, Dewi Utami, M.Si, Ully Nuzullian, M.Si, Dr.Hasanah, Dr.Ema Rahmaniah, Dr.Sri Maryuni, M.Si, Dr.Nurfitri Nugrahaningsih, M.Si, Dra.Yulianti, M.Si, Dra.Syarmiati, M.Si, Dr.Pardi, M.Si, Dr.Indah Listyaningrum,M.Si, Viza Juliansyah, S.Sos., M.A.