POLA KOMUNIKASI GURU DALAM MEMBINA RELASI ANTAR PERSONALTERHADAP SISWA TUNAGRAHITADI SEKOLAH LUAR BIASAKINASIH PONTIANAK

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi guru dalam membina relasi antar personal terhadap siswa tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Kinasih Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan dianalisis menggunakan teori Pola Komunikasi (Effendy, 2011) yang terdiri dari pola komunikasi linear, sirkular, primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, guru menggunakan pendekatan komunikasi antar personal kepada siswa tunagrahita untuk mengetahui kemampuan setiap siswa dan memberikan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan mereka. Pola komunikasi yang digunakan oleh guru hanya 3 macam yakni pola komunikasi sirkular, primer dan sekunder. Pola komunikasi linear tidak efektif untuk mengajar anak tunagrahita, karena tidak ada umpan balik dari siswa jika mereka sedang emosi, malas belajar, tidak mengerti dan malu. Pola komunikasi sirkular dilakukan dengan memulai interaksi agar siswa memberikan umpan balik; kendala yang dialami ialah pengulangan yang mengharuskan guru untuk memiliki kesabaran yang lebih. Pola komunikasi primer dilakukan guru dan siswa agar dapat menyamakan makna; guru menggunakan bahasa dan gerak tubuh dalam memperjelas bahasa yang tidak dapat diucapkan. Pola komunikasi sekunder dilakukan dengan menggunakan alat atau media berupa gambar berwarna, buku, balok susun, dan lainnya; yang merupakan cara paling efektif dalam mengajar, karena siswa melihat secara langsung dan mencontoh yang diajarkan guru. Pelatihan kepada guru sebaiknya dilakukan secara berkala agar kualitas relasi antar personal guru dan siswa jadi lebih baik.

Kata Kunci: Pola Komunikasi, Komunikasi Antar Personal, Guru, Siswa Tunagrahita